Menginginkan kulit yang bebas dari kerutan adalah harapan banyak orang. Ada berbagai cara yang dapat diambil untuk mencapai kulit yang sehat dan tetap muda. Oleh karena itu, di pasaran, berbagai produk skincare tersedia dengan klaim mampu meremajakan kulit dan menjadi minat bagi banyak orang. Bahkan, influencer tiktok kerap mempromosikan berbagai merek kolagen, termasuk minuman berkolagen yang diyakini dapat merawat kulit dari dalam. Meski demikian, seberapa efektif minuman kolagen tersebut bagi kesehatan kulit?
Kolagen merupakan protein paling melimpah dalam tubuh, strukturnya berbentuk serat yang digunakan untuk membentuk jaringan ikat. Jaringan ikat berguna untuk menghubungkan berbagai jenis jaringan dan menjadi komponen utama dalam pembentukan tulang, kulit, otot, tendon, dan tulang rawan. Kolagen bekerja dengan zat lain, seperti asam hialuronat dan elastin, untuk menjaga elastisitas, volume, dan kelembapan kulit. Selain itu, kolagen juga membantu membentuk protein seperti keratin yang membentuk kulit, rambut, dan kuku. Secara alami, kolagen hanya dapat ditemukan dalam makanan berbasis hewani, seperti daging dan ikan. Meskipun demikian, tubuh kita sendiri memproduksi kolagen dari makanan yang kita konsumsi. Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen secara alami menurun, tetapi faktor-faktor seperti paparan sinar matahari berlebih, merokok, konsumsi alkohol yang berlebihan, kurang tidur, dan kurangnya olahraga dapat mempercepat penurunan tersebut. Ketika sudah berumur, kolagen di dalam lapisan kulit mengalami perubahan dari struktur serat yang padat menjadi labirin yang tidak teratur. Paparan lingkungan juga dapat merusak serat kolagen, mengurangi ketebalan dan kekuatannya, yang menyebabkan timbulnya kerutan pada permukaan kulit. (Harvard T.H. Chan, 2021)
Collagen drink merupakan sejenis suplemen kolagen yang berbentuk cair yang dapat diminum. Tersedia berbagai varian collagen drink di pasaran seperti bubuk, effervescent, tablet, bahkan ada yang terdapat dalam minuman. Selain itu, tersedia juga beragam pilihan rasa untuk memenuhi selera konsumen dengan harga yang berbeda. Misalnya, Noera Collagen Drink, Everwhite Hi Collagen Drink, Yildiz Hay Collavit, Queenzy Glow Collagen Leci. (Mediatama, 2023)
Collagen drink sendiri bermanfaat sebagai suplemen cair mengandung peptida yang membantu dalam pembentukan kolagen dan keratin. Kolagen sendiri merupakan protein penting untuk kesehatan kulit, rambut dan kuku. Kolagen juga bekerja dengan zat lain seperti asam hialuronat dan elastin, untuk menjaga elastisitas, volume, dan kelembapan kulit. Kolagen membentuk protein seperti keratin untuk membentuk kulit, rambut dan kuku. (Patel & Senna, 2023) Beberapa penelitian membuktikan efektivitas Collagen drink dalam meningkatkan kualitas kulit, yakni pada 1.125 partisipan yang menggunakan suplemen minuman kolagen mengalami peningkatan pada kekencangan, kelembutan dan kadar air kulit dengan kerutan tampak kurang nyata. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa meminum Collagen drink dengan prolylhydroxyproline dan hydroxyprolylglycine yang tinggi dapat meningkatkan kelembaban, elastisitas, kerutan, dan kekusaman kulit. (Khatri, Naughton, Clifford, Harper, and Corr, 2021)
Collagen drink umumnya dianggap aman untuk dikonsumsi, asalkan tidak alergi terhadap bahan-bahannya. Collagen drink biasanya berasal dari produk hewani seperti ikan, kerang, atau telur sehingga tidak sesuai untuk diet vegetarian. Selain itu tidak sesuai juga untuk diet halal jika mengandung kolagen dari babi. Collagen drink dianggap suplemen aman dan tidak berbahaya. Namun konsumsi yang berlebihan juga tidak baik karena akan merusak keseimbangan nutrisi di dalam tubuh kita terutama protein asam amino yang terdapat dalam minuman kolagen. Dosis Collagen drink yang sering digunakan dalam kemasan berkisar antara 2 sampai 2,5 gram. Dosis 2.5 gram sudah memberikan efek yang diinginkan namun tentunya efektivitasnya berbeda — beda untuk setiap individu karena biasanya efek dari minuman kolagen juga berasal dari kandungan lain bukan murni dari kolagen itu sendiri. Efek samping Collagen drink jarang terjadi dan biasanya berupa gangguan pencernaan ringan seperti diare, sakit kepala, pusing, rasa tidak enak di mulut, insomnia dan ruam. Efek samping lebih serius dapat mengakibatkan reaksi alergi atau gangguan hati. Apabila mengalami gejala setelah mengkonsumsi Collagen drink diharapkan berkonsultasi kepada dokter.
Kawan Rhamnosa, semoga kajian singkat ini dapat menambah wawasan Kawan Rhamnosa mengenai produk kecantikan yang kini terus berkembang seiring zaman. Namun, jangan lupa untuk selalu mencermati produk yang kita gunakan demi kenyamanan kita sendiri, ya!
— — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — —
Referensi